I.I Latar Belakang
Masuknya zaman pramodern dan modern keadaan kehidupan rakyat dalam bidang ekonomi dan masyarakat cukup kuat dan stabil.Oleh karena itu faktor menunjang lahirnya bentuk-bentuk kesusastraan rakyat yang menggambarkan segi-segi kehidupan mereka mulai berkembang.
Masuknya zaman pramodern dan modern keadaan kehidupan rakyat dalam bidang ekonomi dan masyarakat cukup kuat dan stabil.Oleh karena itu faktor menunjang lahirnya bentuk-bentuk kesusastraan rakyat yang menggambarkan segi-segi kehidupan mereka mulai berkembang.
Sejarah
kesusastraan Jepang dalam bentuk tertulis sudah ada sejak abad ke -8.
Bila
dibandingkan dengan negara-negara lain, sejarah Jepang bukanlah
sejarah yang singkat. Dalam sejarah yang begitu panjang itu, genre atau bentuk kesusastraan Jepang ditradisikan dengan
keadaan yang hampir tidak mengalami perubahan sampai sekarang. Sifat seperti itu
dapat dikatakan sebagai salah satu sifat khas dari
kesusastraan Jepang.
Ciri-ciri utama dari kesusastraan modern adalah dengan adanya Restorasi Meiji yang menjadi langkah awal bagi Jepang untuk menuju ke zaman modern. Jepang menyadari akibat politik isolasi yang berlangsung lama, sehingga memasukkan kebudayaan barat yang tergesa-gesa. Begitu juga bidang kesusastraan banyak menerima pengaruh dan dorongan dari kebudayaan barat, dan kemudian berkembang dalam negara Jepang. Kesusastraan zaman modern mencerminkan manusia yang hidup dalam masyarakat modern yang cenderung mempunyai sifat borjuis yang menganut paham liberal dan demokrasi. Pada periode awal masuknya kesusastraan barat dipelopori oleh golongan terpelajar yang dimulai dengan kesusastraan terjemahan. Perkembangan aliran realisme yang pesat dan juga aliran romantisme dan naturalisme yang berasal dari pengaruh kesusastraan barat. Pada periode akhir sebagai akibat perubahan masyarakat setelah perang dunia I, timbulah suatu aliran sosialisme. Yaitu kesusastraan yang mengangkat cerita pertentangan antara dua golongan kelas dalam masyarakat menjadi terkenal.
Ciri-ciri utama dari kesusastraan modern adalah dengan adanya Restorasi Meiji yang menjadi langkah awal bagi Jepang untuk menuju ke zaman modern. Jepang menyadari akibat politik isolasi yang berlangsung lama, sehingga memasukkan kebudayaan barat yang tergesa-gesa. Begitu juga bidang kesusastraan banyak menerima pengaruh dan dorongan dari kebudayaan barat, dan kemudian berkembang dalam negara Jepang. Kesusastraan zaman modern mencerminkan manusia yang hidup dalam masyarakat modern yang cenderung mempunyai sifat borjuis yang menganut paham liberal dan demokrasi. Pada periode awal masuknya kesusastraan barat dipelopori oleh golongan terpelajar yang dimulai dengan kesusastraan terjemahan. Perkembangan aliran realisme yang pesat dan juga aliran romantisme dan naturalisme yang berasal dari pengaruh kesusastraan barat. Pada periode akhir sebagai akibat perubahan masyarakat setelah perang dunia I, timbulah suatu aliran sosialisme. Yaitu kesusastraan yang mengangkat cerita pertentangan antara dua golongan kelas dalam masyarakat menjadi terkenal.
I.II perumusan Masalah
Setelah Perang Dunia II berakhir, aliran proletar, aliran pembaharuan, dan aliran tradisional muncul kembali, namun dengan penampilan yang berbeda dengan sebelumnya dengan nama yang berbeda pula yaitu Minshushugi Bungaku (Kesusastraan Aliran Demokrasi), Sengoha Bungaku ( Kesusastraan Aliran Sesudah Perang) yang mencari gaya kesusastraan baru dan aliran yang merupakan kelanjutan dari kesusastraan tradisional.
Kesusastraan Zaman Pencerahan ini bermunculanlah karya dan para penyair karya sastra.
Banyaknya karya sastra yang benmuculan,seperti novel dan eksitensinya tapi
disini kami akan membahas kesusastraan puisi zaman pramodern dan moderen,kesusastraan
pramodern terdiri dari masa pencerahan
dan masa kematanganya,sedangkan pada zaman modern banyak sekali penyair yang
muncul.
Yang akan kami jelaskan adalah
a. Haikai Aliran Teimon
b. Haikai Aliran Danrin
c. Haikai Aliran Bashoo
d. Haikai Aliran Chuukooki
e. Haikai Aliran Kaseki
f. Senryuu & Kyooka
g. Waka,kokugaku & Kanshinbun
h. Puisi modernisasi
i.
Puisi
Proletar
j.
Puisi
Sesudah Perang
I.Garis Besar Kesusastraan Zaman Modern
I.I Penyebaran kesusastraan rakyat
Pada zaman pramodern kesusastraan rakyat menggambarkan segi-segi kehidupan
mereka.
I.2 Penggolongan kesusastraan modern
Masa perkembangan sastra modern terdiri dari masa pencerahan dari tahun
keichoo sampai tahun kanbun (1609-1666) disebut dengan Kanazooshi dan eksitensinya
begitu sempurna dan masa perkembangan sekitar zaman genroku(1688-1703)dan masa
kebangkitan dari tahun an-ei sampai tahun tenmei (1773-1782) dan masa
kematangan pada tahun bunka sampai tahun bunsai (1804-1819).
1.3 Masa perkembangan sastra modern
Haikai
Ketika
memasuki zaman Edo berkembang sangat pesat karena sesuai dengan selera rakyat.
Perkembangan Haikai ini berkat jasa Matsunaga Teitoku.
Haikai Aliran Teimon
Matsunaga
Teitoku beserta murid-muridnya dinamakan kelompok Teimon. Teitoku mengumpulkan
hasil karya murid-muridnya dalam sebuah buku yang disebut Enokoshuu, menyusun
sebuah buku kamus tentang kosa kata
Haikai yang berjudul Gosang, dan sebuah buku yang
menjelaskan pemakaian sesungguhnya dari Renku
atau bait dalam Haiku yakninya Shinzoo Inutshubashuu.
Haikai Aliran Danrin
Aliran
Teimon yang lebih mementingkan kata-kata yang ditekankan pada hal-hal yang
menjadi bahan tertawaan atau lucu. Lambat laun aliran ini membosankan orang dan
sebagai reaksi terhadap itu timbul aliran Danrin. Pembentukan syair dalam
aliran ini tidak mengikuti pola-pola bait yang biasa digunakan dalam Haikai,
sehingga jumlah sukukata pada kata-kata
yang dipergunakannya kadang-kadang lebih, kadang-kadang kurang. Isinyapun aneh
dan pengungkapannya bersifat sangat bebas. Penyairnya antara lain Nishiyama
Sooin, dan pengikutnya Ihara Saikaku serta penyair muda
lainnya, dari rakyat jelata. Pantun ini seakan-akan merupakan tempat curahan
perasaan kehidupan rakyat jelata. Tapi aliran Danrin ini sebelum mengalami
kesempurnaan mengalami kepunahan, itu disebabkan karena terlalu bersifat bebas
dan tidak mengikuti aturan pembuatan Haikai.
Perintis Aliran Bashoo
Tahun
Enpoo sampai tahun Tenwa ( 1675-1683), penyair-penyair seperti Ikenishi
Gonsui, Konishi Raizan, Uejima Onitsura, Yamaguchi Sodoo, Matsuo Bashoo
dan lain-lain berusaha menyampingkan aliran Danrin dan menciptakan Aliran
Bashoo.
Kesusastraan Bashoo
Awalnya
Bashoo mengagumi karya-karya Matsunaga Teitoku, lalu dia keluar dari
kehidupannya sebagai samurai dan pergi
ke Edo. Setelah itu dia juga sering membaca hasil karya Danrin, tetapi
dia lebih tertarik atas gaya gubahannya sendiri yang bersifat sunyi, sepi, tapi
mulia. Bashoo sangat menyenangi perjalanan ketika masa tuanya. Ia sering
mengadakan perjalanan kemana-mana sampai akhir hayat. Dia meninggal dalam
perjalanannya di Osaka. Bashoo sangat menyenangi alam, yang tebukti dari hasil
karya-karyanya. Karyanya antara lain Oku no Hoshomichi, Nozarashi Kikoo, Oi no
Kobumi dan lain-lain.
Haikai Aliran Bashoo
Gaya
Bashoo sangat menonjol sejak munculnya Minashiguri pada tahun Tenwa 3 (
1683) dan beberapa karya lainnya pada Tahun Genrok. Gaya Bashoo mencapai
puncaknya , ia lebih tenang, mantap dan khas. Selanjutnya pada tahun Genroku 7
(1694), timbul beberapa gubahan diantaranya adalah Sumidawara. Pada saat itu
terkumpul 7 jilid kumpulan pantun Bashoo dan dari ini dapat diketahui
perkembangan Bashoo.
Murid- murid Bashoo
Murid-murid
Bashoo sangat banyak diantaranya adalah sepuluh orang yang paling menonjol, Enomoto
Kikaku, Hattori Ransetsu, Mukai Kyorai, naitoo joosoo, Shida Yaba, Sugiyama
Sanpuu, Ochi Etsuji, Tachibana Hokushi, Kagami Shikoo dan Morikawa
Kyoriku. Akan tetapi, karena aliran Bashoo berakar sangat mendalam pada
wataknya sendiri, maka sukar bagi murid-muridnya unruk mencapai tingkatan
seperti Bashoo. Mereka hanya berpegang pada prinsip-prinsip Bashoo dan
masing-masing mengembangkan bakatnya serta alirannya sendiri. Aliran-aliran ini
akhirnya menyebabkan kematian Haikai.
Kebangkitan Pada Zaman Tenmei
(1781-1788)
Untuk
mengatasi kehancuran Haikai, pada zaman Tenmei terjadi gerakan yang berusaha
membangkitkan kembali Haikai seperti Bashoo, disamping sedikit melakukan suatu
perubahan. Gerakan ini disebut gerakan kebangkitan pada zaman Tenmei. Pada
zaman ini juga muncul penyair-penyair yang bermutu. Diantaranya adalah Tantaigi
yang Haikainya bertemakan orang dan Yayuu yang pandai dalam hal lain,
serta Yosa Buson dan lainnya. Yosa Buson selain sebagai penyair juga
sebagai pelukis kelas satu. Variasi pantunya memberi kesan yang bersifat
lukisan kepada orang yang membacanya. Selain itu, kalau pantun haikai Bashoo
bersifat subjektif, tapi pantun Yosa Buson bersifat obyektif.
Haikai pada Zaman Kaseiki
(1804-1829)
Zaman
Bunka (1804-1818) dan bunsei (1818-1829), penyebaran Haikai makin meluas dan
mencapai taraf yang sangat popular dikalangan rakyat biasa. Namun kualitasnya
agak menurun dari hasil karya yang terdahulu. Pada zaman ini ada seorang
penyair yang sangat menonjol yakninya Kobayashi Issa. Dia mengembangkan
variasi khasnya tersendiri dengan mempergunakan bahasa rakyat biasa dan dialek
sehari-hari.
Dia memasukkan unsur-unsur
kehidupan sehari-hari ke dalam gubahannya, sehingga Haikai yang diciptakannya
penuh dengan pengambaran tentang manusia. Hasil karyanya seperti Oragaharu,
Chichi no Shuuen. Dengan demikian, haikai berkembang dari zaman ke
zaman, makin lama makin popular, sampai akhirnya menjadi kesusastraan rakyat
dan tersebar di seluruh negeri Jepang. Namun, dibalik kepopulerannya itu, dari
segi nilai sastra, tidak sedikit haikai yang bermutu rendah. Dalam keadaan seperti
ini, haikai memasuki zaman berikutnya yang baru yaitu zaman Meiji.
Senryuu
senryuu adalah bagian awal dari kumpulan haikai yang berdiri sendiri dan mengandung arti lucu.
contoh:
senryuu adalah bagian awal dari kumpulan haikai yang berdiri sendiri dan mengandung arti lucu.
contoh:
Kaminari-o menete haragake yatto sase.
Urakasa shikiri-ni zeni-ga hoshiku nari.
Kookoo-no shitai jibun-nioya-wa nashi.
Utsukushi kao-de yookihi buta-o kui.
Bentuk:
Terdiri dari 14sukukata yaitu terdiri dari 7/7 sukukata dan sebagai
balasanya harus dibuat sebanyak 17
sukukata yang terdiri dari 5/7/5 sukukata
dari aturan itulah senryuu lahir sehingga dapat dikatakan sebagai puisi
yang sudah berdiri sendiri.
Isi dari senryuu itu sendri bersifat kerakyatan atau banyak difokuskan pada
masalah rakyat.
Ciri senryuu itu sendiri:
ü Menitik beratkan pada masalah kemanusiaan yang awam
ü Didalamnya terkandung unsur sindiran-sindiran tajam
ü Tidak memakai katakata
yang berkaitan dengan musim
ü Iramanya ringan serta mudah
Pada zaman Hooreki (1751-1763) Karai senryuu dikenal dengan kumpulan
haikainya dan karyanya Haifuu Yanagidaru,dan pada tahun meiwa 2(1765) Gryooken
Arubashi menerbitakan apa yang diterbitkan oleh Karai senryuu,pada zaman tenpo
(1831-1846)telah terbit sebanyak 167 bagian.
Kyoka (Pantun Jenaka)
pantun lucu yaitu Manyonshuu baru populer pada zaman muromachi (abad XII),dan pada zaman pra modern kyokaa mulai berkembang
pantun lucu yaitu Manyonshuu baru populer pada zaman muromachi (abad XII),dan pada zaman pra modern kyokaa mulai berkembang
Penyairnya antara lain: Matsunaga Teitoku ,Shooha kudo Gyoofuu karyanya
Kokon hinaburishuu
Contoh:
Yamabuki-no hana kami bakari kamiire-ni mino hitosudani nakizo kanashiki
(Yomono akara)
Bentuk:
Tidak mengandung aturan-aturan yang mendasar mengekspresikan sesuatu secara
bebas dan penggunaan bahasanyapun bebas hal yang semacam itulah yang menjadi
ciri khas kyoka.
Kyoka pada zaman Tenmei (1781-1788)
Pantun kyoka selain berkembang di osaka dan kyoto pada zaman meiwa (1765-1771)
diedo juga mengalami perkembangan ,kepopuleran kyoka mencapai klimaksnya .Pada
zaman an-ei(1772-1780) Yomono akara ,Karakoromo kitsushuu dan Akera kankoo
meninggalkan banyak karyanya yang menakjubkan.Pada zaman tenmei inilah kyoka
mencapai zaman keemasanya ,dapat menandingi kepopuleran haikan,cuman sifatnya
sementara karena kualitasnya yang rendah sehingga tidak bisa mencapai
kesuksesan sebenarnya.
Waka,Kokugaku dan Kanshinbun
Grup Penyair pada Zaman Kan-ei(1624-1647)
Pada zaman pramodern Pembuatan syair waka disebarluaskan oleh anak didik
Hosokawa Yuusai,kaisar Komizuno-o,Nakanoin Michikatsu,Karasumaru Mitsuhiro dan
dari kaum bansawan dan cendikiawan Kino shita Chooshooshi,Matsnaga teitoku
dll.pada masa ini waka kurang bermutu karena gaya bahasanya kurang seger,tapi
yang bermutu karya Kinoshita Chooshooshi judulnya Kyohakushuu dan karya gensei
,yang berguru pada Matsunaga teitoku yang mengumpulkan pantun waka sejak zaman
sebelumnya dan menyebarluaskan pantun waka .
Pembaharuan pada Zaman Genroku
Pada zaman Genroku Koda Mosui (1629-1706) mengadakan pembaharuan dibidang
pantun,buku
Teori pantun waka yang bernama
Higagoto shirabe dan Nashi-no motoshuu,dia tidak setuju dengan penyair keluarga
Nijoke yang terlalu berpegang teguh pada tradisidan menuntut adanya kebebasan
dalam penulisan kata-kata.
Timbulnya Kugaku
Kokugaku adalah usaha untuk meneliti segala sesuatu tentang jepang yang
mencakup bahasa dan sastra klasik.
Tiadak berapa lama setelah masa genroku muncul penyair yang meletakkan
dasar untuk penelitian bahasa dan sastra klasik jepang seperti Shimokoobe
Chooryuu,Soo Keichuu, Kada no Azumamaro
dihari tuanya Chooryuu diminta menjelaskan tentang buku manyooshuu oleh orang besar Tokugawa mitsukuni dari kyoto.tapi karena sakit menyerahkan pekerjaan itu kepada keichuu,karena pengaruh chooryuu penelitian sastranya berdasarkan filologi.tapi mereka berdua tidak mengeluarkan karya yang berarti.
dihari tuanya Chooryuu diminta menjelaskan tentang buku manyooshuu oleh orang besar Tokugawa mitsukuni dari kyoto.tapi karena sakit menyerahkan pekerjaan itu kepada keichuu,karena pengaruh chooryuu penelitian sastranya berdasarkan filologi.tapi mereka berdua tidak mengeluarkan karya yang berarti.
Kada no Azumaro tidak setuju dengan ajaran konfusius berusaha mengembangkan
studi tentang jepang.
Pembentukan Kokugaku
Orang yang berhasil membuka kokugaku adalah Kamo no mabuchi teman dari kada
no azumaro,metode penelitianya berasaskan pembuktian menurut keichuu disatukan
dengan usaha pemikirin orang jepang kuno sehingga terbentuklan kokugaku.
Grup Penyair Kyoto Pada Pertengahan Zaman Edo
Ketika Mabuchi dan muridnya aktif dalam dunia penyair di edo,muncul penyair
Ozawa Roan (1723-1801) tidak setuju
dengan mabuchi yang menyenangi dunia klasik jepang,karena dia menyenangi
pantun biasa tanpa teknik khusus dan menggunkan kata-kata yang mudah dipahami
Pematangan dan perpecahan Kokugaku
Motoori Norinaga mengikuti jejak keichuu ia meneruskan penelitian tentang
sastra klasik jepang secara ilmiah,ia juga penjelasan tentang obyek penelitian
klasik dan berusaha memecahkan masalah tersebut yang pernah diteliti oleh
Mabuchi.Setelah motoori norinaga kokugaku mengalami perpecahan dan juga mantap
dikndangnya sendiri
Waka pada akhir zaman Pramodern dan Zaman Modern
Pada zaman ini waka semakin populer dan diseluruh negri jepang munculnya
penyair-penyair jepang,pembacan waka dengan irama yang lancar dan wajar untuk
mengungkapkan perasaan dan juga bnyk memakai bahasa lisan sehari-hari pada
karyanya,karya pada masa inipun menunjukkan variasi yang bersifat jujur tapi
keras.
Konfusianisme
Konfusianisme aliran chuzi sebagi ilmu resmi,pada zaman genroku (1688-1703)
ada seorang serjana yang bernama Itoo jinsai,ia berpendapat studi tentang
konfusianisme harus dikembangkan dengan mempelajari faham itu secara langsung
dari karya-karya peninggalan konfusius dan mengzi
Konfusianisme adalah ajaran atau aliran antara hubungan baik manusia yang
satu dengan yang lain .
Kashibun
Pada awal zaman Pramodern penyair
keshinbun adalah Ishikawa Joozan,disamping konfusianisme sudah menjadi
populer,kecendrungan lebih mementingkan pembuatan syair Kanshibun daripada
mempelajari ilmu pengetahuan,tidak banyak penjelasan tentang keshinbun pada
zaman pramodern dan modern.
Puisi Modernisme
Restorasi Meiji merupakan Langkah pertama bagi jepang untuk menuju ke zaman
modern,kesusastraan modern mencerminkan manusia yang hidup dalam masyarakat
modern yang cenderung mempunyai sifat borjuis yang menganut paham liberal dan
demokrasi.pemikiran dan perasaan juga menjadi rumit dan beraneka ragam dengan juga menjadi rumit dan beraneka ragam
,demikian juga kesusastraan ,akhirnya mencapai tingkatan yang menuntut
kesadaran kemanusian dan cara hidup yang serius
Puisi modernisme ,lebih mementingkan unsur-unsur rasional,disamping itu
gerakan ini juga mengkritik kelemahan puisi bebas ,puisi modernisme yang
bersifat seni diperluas.
Puisi Proletar
Bersamaan dengan terjadinya perubahan yang dialami jepang dalam susunan
masyarakat,kecendrungan berdemokrasi bertambah kuat ,golongan proletar
bertambah besar sehingga pertentangan masyarakat bertambah keras,kesusastraan
pun banyak terjadi gerakan yang mencerminkan perubahan akibat perang dunia
kedunia,
Puisi Sesudah Perang
Puisi berkembang kembali sesudah perang dunia II berakhir,bermula dari
proletar yang semasa perang mendapatkan tekanan keras ,kemudian diteruskan
dengan munculnya banyak yang bersifat agitasi
Diantara penyair muda pada zaman sebuah perang terdapat nama-nama seperti
Tanikawa Shuntaro,Yamamoto Taroo,Naka Taroo,Ooka makoto dan Kyyooka Takayuki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar