MEMPERINGATI HARI KEDEWASAAN DI JEPANG
Baru-baru ini remaja jepang memperingati hari kedewasaan,masih terlihat diraut wajah dan senyum mereka belum terlihat kerasnya menjalani hidup dan susahnya mendapatkan uang hanya wajah penuh kedamaian ,mungkin setelah selesai memperingati hari kedewasaan ini mereka akan memulai yang baru untuk hidup mereka,
Baru-baru ini remaja jepang memperingati hari kedewasaan,masih terlihat diraut wajah dan senyum mereka belum terlihat kerasnya menjalani hidup dan susahnya mendapatkan uang hanya wajah penuh kedamaian ,mungkin setelah selesai memperingati hari kedewasaan ini mereka akan memulai yang baru untuk hidup mereka,
lalu apa saja yang terjadi dalam hidup mereka???
Mereka sudah boleh merokok, minum minuman beralkohol, main judi, menandatangani kontrak, dan mengikuti pemilihan umum. Dibalik semua hak-hak "istimewa" itu, mereka juga mendapatkan tanggung jawab baru.
Umumnya para orangtua sudah mulai mengikis uang jajan mereka dan menyarankan mereka untuk mulai mencari kerja. Dan kalau mereka melanggar hukum, mereka juga akan disidang sebagai orang dewasa dan masuk penjara. Segala hal memang ada enaknya, ada juga gak enaknya.
MEMPERINGATI TAHUN BARUMereka sudah boleh merokok, minum minuman beralkohol, main judi, menandatangani kontrak, dan mengikuti pemilihan umum. Dibalik semua hak-hak "istimewa" itu, mereka juga mendapatkan tanggung jawab baru.
Umumnya para orangtua sudah mulai mengikis uang jajan mereka dan menyarankan mereka untuk mulai mencari kerja. Dan kalau mereka melanggar hukum, mereka juga akan disidang sebagai orang dewasa dan masuk penjara. Segala hal memang ada enaknya, ada juga gak enaknya.
Add caption |
Hari pertama di tahun baru bisa dibilang hari libur yang paling penting dan paling sakral di kalender Jepang. Sebagian besar orang benar-benar menutup jadwal kerja mereka selama beberapa hari agar mereka dapat kembali pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan waktu dengan keluarga besar mereka. Berikut adalah tiga tradisi terbesar dalam tradisi perayaan menyambut tahun baru di Jepang...
1. Satogaeri
Alat-alat transportasi masal seperti pesawat terbang, kereta api dan bus akan sangat sibuk di akhir tahun dan awal tahun baru. Kenapa? Karena banyak orang Jepang yang mudik. Yup, satogaeri artinya pulang kampung. Sama s
eperti di Indo, jangan harap bisa mendapatkan tempat yang nyaman jika mau berpergian di hari-hari super sibuk seperti ini.
2. Hatsumode
Hatsumode adalah tradisi sembahyang di kuil pada hari pertama di tahun baru, meminta para dewa menjaga kesehatan keluarga mereka dan memberikan rejeki yang melimpah. Ratusan ribu orang akan memadati kuil-kuil Shinto/Buddha pada tanggal 31 Desember dan 1 Januari. Lonceng akan dibunyikan tepat pada tengah malam yang menandakan
3. Osechi
Tahun baru tidak akan ada artinya jika tidak ada hidangan enak di ruang makan keluarga. Maka, disiapkanlah osechi. Tidak perlu yang mewah-mewah, yang penting ada. Osechi adalah hidangan laut seperti ikan, udang dan sedikit sayur-sayuran yang disajikan di dalam kotak makanan, mirip kotak bento tapi bukan, melainkan kotak jubako yang disusun bertingkat-tingkat.
Secara tradisi, osechi dimakan saat sarapan pagi, makan siang dan makan malam selama tiga hari berturut-turut Tapi di jaman modern ini, banyak keluarga yang makan osechi di satu hari saja
PERAYAAN IMLEK di JEPANG Adakah???
Saat ini di seluruh dunia, dimanapun
ada orang Tionghoa, mereka semua sedang merayakan hari raya tahun baru Imlek
(tahun baru berdasarkan perhitungan kalender bulan). Entah itu di Asia, Amerika
atau Eropa, semuanya sedang ramai menggelar pesta dari yang sederhana; makan
malam dengan keluarga, sampai yang paling meriah; menggelar pesta kembang api
besar-besaranKalender bulan (lunar calendar) adalah jenis kalender yang
digunakan oleh bangsa China sejak jaman dahulu kala, dan hari raya Imlek
dihitung berdasarkan kalender ini. Kemudian bangsa Jepang mengadopsi kalender
tersebut dan menggunakannya selama lebih dari 13 abad.
-
Sampai suatu saat, pemerintah Jepang pada masa restorasi Meiji melihat pentingnya komunikasi dengan bangsa barat, akhirnya mereka setuju memberlakukan kalender bangsa barat -- yaitu kalender Gregorian; seperti yang kita pakai saat ini -- secara resmi tepat pada tanggal 1 Januari 1873.
Maka dari itu bisa dibilang rakyat Jepang secara umum tidak merayakan hari raya Imlek sama sekali, meskipun agama Buddha adalah agama mayoritas disana dan mereka masih menggunakan kalender bulan untuk beberapa perayaan.
Tidak ada libur dan tidak ada pesta apa-apa. Tapi tentunya ada saja yang merayakan Imlek, seperti mereka yang berada di daerah pecinan di Yokohama Chinatown, Nagasaki Chinatown dan Kobe Chinatown.
- VALENTIN di JEPANG Malu-malu Dan Kaku
Di Jepang, wanitalah yang memberikan hadiah untuk pria di hari kasih sayang ini. Mereka biasanya memberikan coklat yang dibungkus rapi dengan kertas kado dan pita cantik.
Namun, meskipun dengan pesatnya perkembangan teknologi dan kontak sosial dengan masyarakat dunia, masih banyak pasangan suami-istri di Jepang terpaku dalam tradisi kuno yang serba malu-malu dan kaku. Mereka jarang, atau bahkan tidak pernah, mengatakan "Aku Cinta Kamu."
Tapi saat ini, di hari Valentine ini, mereka sedang belajar untuk mengungkapkan cinta mereka dengan paru-paru mereka. Yup, puluhan pria naik ke panggung dalam acara "Teriakan Cinta Anda!" di taman kota Tokyo. Disana para pria berteriak di depan umum apa yang, anehnya, mereka tidak bisa katakan jika sedang berduaan saja.
Seorang pria melangkah ke mikrofon dan di depan kerumunan orang, dia berteriak: "Aku ambil cuti kerja hanya untuk datang kemari! Kamu tidak tahu betapa besar cintaku!"
Bahkan, untuk para pria yang benar-benar pemalu yang tidak tahu bagaimana caranya mengekspresikan kasih sayang, mereka sampai diberikan pelatihan lengkap tentang cara memeluk pasangannya.
Jika dilihat sekilas, Jepang adalah negara yang paling sopan penduduknya. Kenapa? Karena mereka paling sering membungkuk. Entah itu meminta maaf, berkenalan, bertamu di rumah orang, mengatakan permisi, bahkan sampe berbicara di telepon pun orang jepang sampe membungkuk sedikit (padahal orang yang berbicara dengannya tidak bisa melihat dia).
Membungkuk (お辞儀, ojigi) adalah sebuah keharusan. Tradisi yang sudah harus
diajarkan kepada anak-anak sejak balita. Ada beberapa jenis cara membungkuk,
mari kita pelajari satu per satu...
1. Mengangguk Pelan, 5 Derajat:Ini hanya anggukan kecil kepala kamu. Cara anggukan ini lebih ditujukan jika kamu bertemu dengan teman lama, tetangga, atau keluarga dekat. Oh ya, kalau kamu orang yang berpangkat tinggi (seperti Perdana Menteri atau Boss Yakuza), kamu juga bisa mengangguk pelan seperti ini kepada orang-orang yang membungkuk ke kamu. Ini artinya orang lain-lah yang harus lebih menghormati kamu, kamu cukup mengangguk pelan saja untuk menerima penghormatannya.
2. Membungkuk Salam (Eshaku / 会釈), 15 Derajat:
Cara membungkuk ini sedikit lebih formal. Digunakan untuk memberi salam kepada orang-orang yang sudah kamu kenal di kantor atau kepada orang-orang yang kamu tahu tapi tidak terlalu kenal.
3. Membungkuk Hormat (Keirei / 敬礼), 30 derajat:
Ini adalah cara membungkuk yang sangat formal. Digunakan untuk menunjukan rasa hormat kamu kepada boss di kantor, kepada orang-orang yang jabatannya lebih tinggi atau kepada mereka yang jauh lebih tua.
4. Membungkuk Hormat Tertinggi
(Sai-keirei / 最敬礼), 45 derajat:
Ini adalah cara membungkuk yang mempunyai arti sangat dalam. Ini adalah cara kamu menunjukkan rasa bersalah kamu yang sangat dalam. Ini adalah cara kamu meminta maaf kalau kamu melakukan kesalahan besar. Atau bisa juga digunakan untuk memberikan hormat kepada orang-orang yang sangat tinggi jabatan dan status sosialnya, seperti Kaisar Jepang misalnya.
5. Membungkuk Berlutut:
Kamu tidak akan terlalu sering melihat orang membungkuk seperti ini di muka umum, karena cara membungkuk seperti ini adalah cara membungkuk yang amat sangat dalam artinya. Orang akan berlutut seperti ini jika dia telah melakukan kesalahan fatal, seperti kesalahan yang mengakibatkan kematian orang lain. Ini juga cara orang-orang menghormati Kaisar di jaman dulu.
Intinya, semakin kamu menghormati orang tersebut, semakin dalam bungkukan kamu.
Semakin besar perasaan bersalah kamu kepada seseorang, semakin dalam pula
bungkukan kamu. Orang Jepang memang dikenal paling sering meminta maaf.Ini adalah cara membungkuk yang mempunyai arti sangat dalam. Ini adalah cara kamu menunjukkan rasa bersalah kamu yang sangat dalam. Ini adalah cara kamu meminta maaf kalau kamu melakukan kesalahan besar. Atau bisa juga digunakan untuk memberikan hormat kepada orang-orang yang sangat tinggi jabatan dan status sosialnya, seperti Kaisar Jepang misalnya.
5. Membungkuk Berlutut:
Kamu tidak akan terlalu sering melihat orang membungkuk seperti ini di muka umum, karena cara membungkuk seperti ini adalah cara membungkuk yang amat sangat dalam artinya. Orang akan berlutut seperti ini jika dia telah melakukan kesalahan fatal, seperti kesalahan yang mengakibatkan kematian orang lain. Ini juga cara orang-orang menghormati Kaisar di jaman dulu.
Mungkin karena meminta maaf berarti mengakui kegagalan sendiri atau mengaku bersalah, kita tampak enggan untuk meminta maaf sebelum terbukti siapa yang melakukan kesalahan. Tapi di Jepang, kata "egoisme" tidak ada tempat untuk berkembang. Di Jepang, meminta maaf dianggap sebagai kewajiban, meskipun belum tentu kamu yang salah. Permintaan maaf menunjukkan bahwa seseorang rela bertanggung jawab dan menghindari menyalahkan orang lain.
Semakin tinggi jabatan seseorang, maka dia harus semakin berani meminta maaf jika dia atau anak buahnya melakukan kesalahan. Makanya tidak heran jika banyak pejabat pemerintahan, seperti walikota, gubernur, menteri dan perdana menteri sekalipun yang membungkuk meminta maaf kepada publik dan akhirnya memilih mengundurkan diri daripada malu dibicarakan orang -- sesuatu yang amat sangat jarang kita lihat di Indonesia.
Belakangan ini aku banyak melakukan kesalahan dan membuat beberapa orang marah, jadi kayaknya aku harus meminta maaf sama mereka. (v_v)
Orang Jepang biasanya jauh lebih sering meminta maaf
dibandingkan dengan orang-orang dari negara lain. Ini mungkin hasil dari budaya
mereka yang terkenal disiplin dan selalu menjunjung tinggi kejujuran dan
menghormati mereka yang lebih tua.
Berikut adalah beberapa kata yang digunakan untuk meminta maaf.
Berikut adalah beberapa kata yang digunakan untuk meminta maaf.
1. Sumimasen (すみません)
Ini mungkin adalah kata yang paling umum digunakan untuk meminta maaf. Beberapa orang melafalkannya dengan kata "Suimasen (すいません)".
Kata "Sumimasen" dapat digunakan dalam situasi yang berbeda-beda (seperti ketika kita meminta sesuatu, ketika mengucapkan terima kasih kepada seseorang, dll) tergantung kata ini dipakai dalam kalimat apa. Jika kita meminta maaf karena sesuatu telah dilakukan, "Sumimasen deshita (すみません でした)" dapat digunakan.
2. Moushiwake arimasen (申し訳ありません)
Kata ini digunakan dalam situasi yang sangat formal. Digunakan jika kita berbicara dengan atasan. Jika kita meminta maaf bahwa sesuatu telah dilakukan, "Moushiwake arimasen deshita (申し訳ありませんでした)" dapat digunakan. Seperti "Sumimasen", "Moushiwake arimasen" juga bisa dipakai untuk mengekspresikan rasa terima kasih kita.
3. Shitsurei shimashita (失礼しました)
Kata ini juga merupakan ekspresi formal, tetapi tidak menunjukkan sekuat kata "Moushiwake arimasen".
4. Gomennasai (ごめんなさい)
Nah, kata ini mungkin yang paling umum dipakai orang Jepang dan juga non-Jepang. Tidak seperti "Sumimasen", kata "Gomennasai" khusus dipakai hanya untuk meminta maaf. Karena kurang formal dan memiliki sifat sedikit kekanak-kanakan, kata ini tidak boleh dipakai kepada atasan atau orang yang jauh lebih tua dari kita (kecuali ada hubungan keluarga).
5. Shitsurei (失礼)
Kata non-formal. Sebagian besar digunakan oleh pria. Kata ini juga dapat digunakan sebagai ucapan "Permisi".
6. Doumo (どうも)
Kata non-formal. "Doumo sumimasen" artinya maaf. Kata ini juga dapat digunakan sebagai ucapan "Terima kasih" jika digabung "doumo arigatou".
7. Gomen (ごめん)
Kata yang sangat non-formal, kependekannya dari "Gomennasai". Biasa ditambahkan partikel akhiran "Gomen ne (ごめんね, diucapkan oleh perempuan atau anak-anak)" atau "Gomen na (ごめんな, diucapkan oleh laki-laki). Kata ini hanya digunakan dengan teman dekat atau anggota keluarga.
Ini mungkin adalah kata yang paling umum digunakan untuk meminta maaf. Beberapa orang melafalkannya dengan kata "Suimasen (すいません)".
Kata "Sumimasen" dapat digunakan dalam situasi yang berbeda-beda (seperti ketika kita meminta sesuatu, ketika mengucapkan terima kasih kepada seseorang, dll) tergantung kata ini dipakai dalam kalimat apa. Jika kita meminta maaf karena sesuatu telah dilakukan, "Sumimasen deshita (すみません でした)" dapat digunakan.
2. Moushiwake arimasen (申し訳ありません)
Kata ini digunakan dalam situasi yang sangat formal. Digunakan jika kita berbicara dengan atasan. Jika kita meminta maaf bahwa sesuatu telah dilakukan, "Moushiwake arimasen deshita (申し訳ありませんでした)" dapat digunakan. Seperti "Sumimasen", "Moushiwake arimasen" juga bisa dipakai untuk mengekspresikan rasa terima kasih kita.
3. Shitsurei shimashita (失礼しました)
Kata ini juga merupakan ekspresi formal, tetapi tidak menunjukkan sekuat kata "Moushiwake arimasen".
4. Gomennasai (ごめんなさい)
Nah, kata ini mungkin yang paling umum dipakai orang Jepang dan juga non-Jepang. Tidak seperti "Sumimasen", kata "Gomennasai" khusus dipakai hanya untuk meminta maaf. Karena kurang formal dan memiliki sifat sedikit kekanak-kanakan, kata ini tidak boleh dipakai kepada atasan atau orang yang jauh lebih tua dari kita (kecuali ada hubungan keluarga).
5. Shitsurei (失礼)
Kata non-formal. Sebagian besar digunakan oleh pria. Kata ini juga dapat digunakan sebagai ucapan "Permisi".
6. Doumo (どうも)
Kata non-formal. "Doumo sumimasen" artinya maaf. Kata ini juga dapat digunakan sebagai ucapan "Terima kasih" jika digabung "doumo arigatou".
7. Gomen (ごめん)
Kata yang sangat non-formal, kependekannya dari "Gomennasai". Biasa ditambahkan partikel akhiran "Gomen ne (ごめんね, diucapkan oleh perempuan atau anak-anak)" atau "Gomen na (ごめんな, diucapkan oleh laki-laki). Kata ini hanya digunakan dengan teman dekat atau anggota keluarga.
Permintaan maaf orang Jepang selalu disertai dengan sikap membungkuk. Kita akan membahas mengenai itu minggu depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar